KASRIANTI
pengantar geofisika
Jurusan Fisika
UIN Alauddin Makassar
METODE – METODE GEOFISIKA
Geofisika
adalah ilmu yang mempelajari mengenai bumi dan kaidah – kaidah fisika. Metode
geofisika ada banyak namun yang paling sering dibahas atau di dengar ada empat
yaitu : metode seismik, metode gravitasi, metode geolistri dan metode
geomagnet, ke empatnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing setiap
metodenya.
Ayat
yang berhubungan dengan geofisika dapat dilihat pada surah an – nahl ayat 79


Terjemahnya :
”Tidakkah
mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa bebas.
Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi
orang-orang yang beriman.”(Q.S. An Nahl: 79)
Surat
An-Nahl ayat 79 di atas merupakan ayat yang paling terkait dengan atmosfer.
Dalam ayat tersebut, terdapat kata jawwis samaa’i dimana jawwi berarti
melindungi dan samaa’i berarti langit. Jadi,
kata jawwis samaa’i berarti langit yang melindungi, yang
dalam ayat tersebut diartikan sebagai angkasa bebas.
Kata
”burung” yang digunakan dalam ayat di atas, menunjukkan bahwa angkasa tersebut
adalah batas tertinggi adanya kehidupan. Sebab burung tidak dapat terbang lebih
tinggi dari jawwis samaa’i. Kata jawwis samaa’i ini
juga diartikan sebagai ghilaful ardhil hawa’i atau penutup
bumi yang masih terdapat hawa (udara yang digunakan untuk
bernafas, oksigen).
Jika
dihubungkan dengan ilmu meteorologi, maka jawwis samaa’i dapat
diartikan sebagai troposfer. Sebab troposfer merupakan lapisan atmosfer
terendah yang masih mengandung oksigen dalam jumlah melimpah. Karena posisinya
yang paling dekat dengan permukaan, maka densitas udara pada lapisan ini pun
paling tinggi dibandingkan lapisan atmosfer lainnya.
B. METODE SEISMIK
Metode
seismik merupakan salah satu metode geofisika yang merupakan bagian dari
seismologi eksplorasi dimana pengukurannya dilakukan dengan sumber seismik yaitu
palu, ledakan dan lain- lain setelah memberikan usikan maka akan terjadi
getaran pada tanah dan membentuk gelombang. Metode seismik terbagi menjadi dua
yaitu : seismik refleksi dan seismik refraksi
1. Seismik refraksi
Metode seismik refraksi dilakukan
dengan mengukur gelombang datang yang dipantulkan sepanjang formasi geologi di bawah permukaan tanah. Peristiwa
refraksi terjadi pada muka air tanah dan bagian
paling atas formasi bantalan batuan cadas. Grafik waktu datang gelombang pertama
seismik pada masing-masing geofon memberikan informasi mengenai kedalaman dan
lokasi dari horizon-horizon geologi ini. Informasi ini kemudian digambarkan
dalam suatu penampang silang untuk menunjukkan kedalaman dari muka air tanah dan lapisan pertama dari bantalan
batuan cadas.
2. Seismik refleksi
Metode seismik refleksi yakni
dengan mengukur waktu yang diperlukan suatu impuls suara untuk melaju dari sumber suara, terpantul oleh batas-batas formasi geologi, dan kembali ke permukaan tanah pada suatu geophone. Refleksi
dari suatu horison geologi mirip dengan gema pada suatu muka tebing atau jurang. Metode
seismic repleksi banyak dimanfaatkan untuk keperluan Explorasi perminyakan,
penetuan sumber gempa ataupun mendeteksi struktur lapisan tanah.
Seismik refleksi hanya mengamati
gelombang pantul yang datang dari batas-batas formasi geologi. Gelombangpantul
ini dapat dibagi atas beberapa jenis gelombang yakni: Gelombang-P, Gelombang-S, Gelombang Stoneley, dan Gelombang Love.
C. METODE GEOMAGNET
Metode
ini mempelajari karakteristik medan
magnet bumi Kerapatan fluks magnet
(B) sekitar 0,62 x 10-4 Wb/m2 (0,062mT) di kutub utara magnet dan sekitar 0,5 x
10-4 Wb/m2 (0,05mT) di garis lintang 400.
Medan magnet dari dalam bumi (internal field) merupakan bagian yang
terbesar (90%), maka medan ini sering juga disebut medan utama (main field)
yang dihasilkan oleh adanya aktifitas di dalam inti
inti bumi bagian luar (outer core). Sisanya
berasal dari kerak dan bagian luar bumi (external field).
Metode
magnetik merupakan pengolahan data secara potensial untuk gambaran permukaan
bumi yang berada dibawah metode ini hanya dapat mengukur bagian horizontalnya
saja sehingga jika kita ingin memperoleh data kedalamannya maka kita akan
menggunakan metode lainnya. Alat – alat yang digunakan dalam metode ini adalah
1.
2 unit earth
magnetometer (GSM-19 v7.0), satu untuk mengukur medan total magnetic
disetiap stasiun pengukuran dilapangan, dan yang satu lagi digunakan untuk
membaca variasi harian medan total magnet di base station.
2.
Kompas dan peta, berfungsi sebagai petunjuk arah
3.
GPS Single Station, berfungsi untuk pengkonturan
dengan sumbu X dan Y
4.
Log Book, alat Tulis, berfungsi untuk mencatat data
yang diperoleh dan mencatat waktu
D. METODE GRAVITASI
Metode
gravitasi atau gaya berat merupakan salah satu metode geofisika yang
menyelidiki keadaan bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat massa,
metode ini sangat sensitiv terhadap perubahan vertikal karena itu metode ini
cocok digunakan untuk mengetahui batuan dasar, struktur geologi, endapan sungai
purba daan masih banyak lainnya.
Pengukuran
dengan metode ini dapat dilakukan didarat, di laut maupun di udara. Metode
ini umumnya digunakan dalam eksplorasi minyak untuk menemukan struktur yang
merupakan jebakan minyak (oil trap), dan dikenal sebagai metode awal saat akan
melakukan eksplorasi daerah yang berpotensi hidrokarbon. Alat yang digunakan
pada survei dengan menggunakan metode gravitasi adalah Seperangkat
Gravitimeter, GPS, Peta Geologi dan peta Topografi, Penunjuk Waktu, Alat tulis dan
Kamera.
E. METODE GEOLISTRIK
Metode
geolistrik sangatlah terkenal bahkan hampir semua bentuk eksplarisasi
menggunakan metode geolistik, metode ini terbilang mudah namun sulit pula. Geolistrik
merupakan salah satu metoda geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis
lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC
(‘Direct Current’) yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus
listrik ini menggunakan 2 buah ‘Elektroda Arus’ A dan B yang ditancapkan ke
dalam tanah dengan jarak tertentu. Semakin panjang jarak elektroda AB akan
menyebabkan aliran arus listrik bisa menembus lapisan batuan lebih dalam.
Konfigurasi elektroda terbagi menjadi tiga yaitu :
1. Konfigurasi
Wenner
Keunggulan : ketelitian pembacaan tegangan pada
elektroda MN lebih baik dengan angka yang relatif besar karena elektroda MN
yang relatif dekat dengan elektroda AB.
Kelemahan : tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan
di dekat permukaan yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan
2.
Konfigurasi Schlumberger
Keunggulan : kemampuan untuk mendeteksi adanya
non-homogenitas lapisan batuan pada permukaan
Kelemahan : pembacaan tegangan pada elektroda MN
adalah lebih kecil terutama ketika jarak AB yang relatif jauh
3.
Konfigurasi Dipole-Dipole M N A B
Keunggulan : dapat digunakan untuk penetrasi yang
lebih dalam dan waktu untuk perubahan bentangan elektroda yang relatif lebih
pendek
Kelemahan : pengukuran medan listrik menjadi sulit
pada jarak pengukuran yang cukup jauh
DAFTAR
PUSTAKA
Harto, Sri.
1993. Analisis Hidrologi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 303
hlm.
Hendayana, Heru. 1994. Metode
Resistivity Untuk Eksplorasi Air Tanah. Jurusan Teknik Geologi.
Fakultas Teknik. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
http://www.geologi teknik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar