Materi Geofisika

Metode Seismik Refleksi

Tugas Pengantar Geofisika METODE SEISMIK REFLEKSI                            ...

Sabtu, 16 April 2016

METODE METODE GEOFISIKA




 KASRIANTI
pengantar geofisika
Jurusan Fisika
UIN Alauddin Makassar

 


 METODE – METODE GEOFISIKA
Geofisika adalah ilmu yang mempelajari mengenai bumi dan kaidah – kaidah fisika. Metode geofisika ada banyak namun yang paling sering dibahas atau di dengar ada empat yaitu : metode seismik, metode gravitasi, metode geolistri dan metode geomagnet, ke empatnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing setiap metodenya.
Ayat yang berhubungan dengan geofisika dapat dilihat pada surah an – nahl ayat 79
            Terjemahnya :
”Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman.”(Q.S. An Nahl: 79)
Surat An-Nahl ayat 79 di atas merupakan ayat yang paling terkait dengan atmosfer. Dalam ayat tersebut, terdapat kata jawwis samaa’i dimana jawwi berarti melindungi dan samaa’i berarti langit. Jadi, kata jawwis samaa’i berarti langit yang melindungi, yang dalam ayat tersebut diartikan sebagai angkasa bebas.
Kata ”burung” yang digunakan dalam ayat di atas, menunjukkan bahwa angkasa tersebut adalah batas tertinggi adanya kehidupan. Sebab burung tidak dapat terbang lebih tinggi dari jawwis samaa’i. Kata jawwis samaa’i ini juga diartikan sebagai ghilaful ardhil hawa’i atau penutup bumi yang masih terdapat hawa (udara yang digunakan untuk bernafas, oksigen).  
Jika dihubungkan dengan ilmu meteorologi, maka jawwis samaa’i dapat diartikan sebagai troposfer. Sebab troposfer merupakan lapisan atmosfer terendah yang masih mengandung oksigen dalam jumlah melimpah. Karena posisinya yang paling dekat dengan permukaan, maka densitas udara pada lapisan ini pun paling tinggi dibandingkan lapisan atmosfer lainnya.
B.     METODE SEISMIK
Metode seismik merupakan salah satu metode geofisika yang merupakan bagian dari seismologi eksplorasi dimana pengukurannya dilakukan dengan sumber seismik yaitu palu, ledakan dan lain- lain setelah memberikan usikan maka akan terjadi getaran pada tanah dan membentuk gelombang. Metode seismik terbagi menjadi dua yaitu : seismik refleksi dan seismik refraksi
1.      Seismik refraksi
Metode seismik refraksi dilakukan dengan mengukur gelombang datang yang dipantulkan sepanjang formasi geologi di bawah permukaan tanah. Peristiwa refraksi terjadi pada muka air tanah dan bagian paling atas formasi bantalan batuan cadas. Grafik waktu datang gelombang pertama seismik pada masing-masing geofon memberikan informasi mengenai kedalaman dan lokasi dari horizon-horizon geologi ini. Informasi ini kemudian digambarkan dalam suatu penampang silang untuk menunjukkan kedalaman dari muka air tanah dan lapisan pertama dari bantalan batuan cadas.
2.      Seismik refleksi
Metode seismik refleksi yakni dengan mengukur waktu yang diperlukan suatu impuls suara untuk melaju dari sumber suara, terpantul oleh batas-batas formasi geologi, dan kembali ke permukaan tanah pada suatu geophone. Refleksi dari suatu horison geologi mirip dengan gema pada suatu muka tebing atau jurang. Metode seismic repleksi banyak dimanfaatkan untuk keperluan Explorasi perminyakan, penetuan sumber gempa ataupun mendeteksi struktur lapisan tanah.
Seismik refleksi hanya mengamati gelombang pantul yang datang dari batas-batas formasi geologi. Gelombangpantul ini dapat dibagi atas beberapa jenis gelombang yakni: Gelombang-P, Gelombang-S, Gelombang Stoneley, dan Gelombang Love.

C.    METODE GEOMAGNET
Metode ini mempelajari karakteristik medan magnet bumi Kerapatan fluks magnet (B) sekitar 0,62 x 10-4 Wb/m2 (0,062mT) di kutub utara magnet dan sekitar 0,5 x 10-4 Wb/m2 (0,05mT) di garis lintang 400.
Medan magnet dari dalam bumi (internal field) merupakan bagian yang terbesar (90%), maka medan ini sering juga disebut medan utama (main field) yang dihasilkan oleh adanya aktifitas di dalam inti inti bumi bagian luar (outer core). Sisanya berasal dari kerak dan bagian luar bumi (external field).
Metode magnetik merupakan pengolahan data secara potensial untuk gambaran permukaan bumi yang berada dibawah metode ini hanya dapat mengukur bagian horizontalnya saja sehingga jika kita ingin memperoleh data kedalamannya maka kita akan menggunakan metode lainnya. Alat – alat yang digunakan dalam metode ini adalah
1.      2 unit earth magnetometer (GSM-19 v7.0), satu untuk mengukur medan total magnetic disetiap stasiun pengukuran dilapangan, dan yang satu lagi digunakan untuk membaca variasi harian medan total magnet di base station.
2.      Kompas dan peta, berfungsi sebagai petunjuk arah
3.      GPS Single Station, berfungsi untuk pengkonturan dengan sumbu X dan Y
4.      Log Book, alat Tulis, berfungsi untuk mencatat data yang diperoleh dan mencatat waktu

D.    METODE GRAVITASI
Metode gravitasi atau gaya berat merupakan salah satu metode geofisika yang menyelidiki keadaan bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat massa, metode ini sangat sensitiv terhadap perubahan vertikal karena itu metode ini cocok digunakan untuk mengetahui batuan dasar, struktur geologi, endapan sungai purba daan masih banyak lainnya.
Pengukuran dengan metode ini dapat dilakukan didarat, di laut maupun di udara. Metode ini umumnya digunakan dalam eksplorasi minyak untuk menemukan struktur yang merupakan jebakan minyak (oil trap), dan dikenal sebagai metode awal saat akan melakukan eksplorasi daerah yang berpotensi hidrokarbon. Alat yang digunakan pada survei dengan menggunakan metode gravitasi adalah Seperangkat Gravitimeter, GPS, Peta Geologi dan peta Topografi, Penunjuk Waktu, Alat tulis dan Kamera.
E.     METODE GEOLISTRIK
Metode geolistrik sangatlah terkenal bahkan hampir semua bentuk eksplarisasi menggunakan metode geolistik, metode ini terbilang mudah namun sulit pula. Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC (‘Direct Current’) yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2 buah ‘Elektroda Arus’ A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu. Semakin panjang jarak elektroda AB akan menyebabkan aliran arus listrik bisa menembus lapisan batuan lebih dalam. Konfigurasi elektroda terbagi menjadi tiga yaitu :
1.      Konfigurasi Wenner
Keunggulan : ketelitian pembacaan tegangan pada elektroda MN lebih baik dengan angka yang relatif besar karena elektroda MN yang relatif dekat dengan elektroda AB.
Kelemahan : tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan di dekat permukaan yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan
2.      Konfigurasi Schlumberger
Keunggulan : kemampuan untuk mendeteksi adanya non-homogenitas lapisan batuan pada permukaan
Kelemahan : pembacaan tegangan pada elektroda MN adalah lebih kecil terutama ketika jarak AB yang relatif jauh
3.      Konfigurasi Dipole-Dipole M N A B
Keunggulan : dapat digunakan untuk penetrasi yang lebih dalam dan waktu untuk perubahan bentangan elektroda yang relatif lebih pendek
Kelemahan : pengukuran medan listrik menjadi sulit pada jarak pengukuran yang cukup jauh

DAFTAR PUSTAKA
Aryanto. 2010. Geolistrik. http://aryanto.blog.uns.ac.id.
    Harto, Sri. 1993. Analisis Hidrologi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 303 hlm.
Hendayana, Heru. 1994. Metode Resistivity Untuk Eksplorasi Air Tanah. Jurusan Teknik Geologi. Fakultas Teknik. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
http://www.geologi teknik.com







Tidak ada komentar:

Posting Komentar