HOMEWORK 2 Pengantar Geofisika
BUMI
OLEH:
NUR
AIDA RAHIMA SAM
60400113059
Kelas
: A
JURUSAN
FISIKA
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA
– GOWA
2016
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ............................................................................................. i
Daftar
Isi ...................................................................................................... ii
A. Bumi
.................................................................................................... 1
B. Sejarah
Terbentuknya Bumi .................................................................. 1
C. Lapisan
– Lapisan Permukaan Bumi ..................................................... 1
1. Lapisan
kerak bumi ...................................................................... 2
2. Lapisan
selimut bumi ................................................................... 3
3. Lapisan
inti bumi .........................................................................4
D. Struktur Bumi...................................................................................... 4
DAFTAR
PUSTAKA
A.
BUMI
Bumi adalah planet
ketiga dari Matahari
yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet
dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet terbesar
dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi
terkadang disebut dengan dunia
atau Planet Biru (Anonim, 2016).
B. SEJARAH
TERBENTUKNYA BUMI
Bumi
merupakan salah satu planet dalam sistem tata surya yang diyakini terbentuk
bersamaan dengan terbentuknya tata surya itu sendiri, yaitu sekitar 5.000 juta
tahun yang lalu. Para ahli memperkirakan bahwa matahari terbentuk terlebih
dahulu, sedangkan planet-planet termasuk bumi masih dalam wujud awan, debu, dan
gas kosmis yang disebut nebula yang berputar mengelilingi matahari. Awan, debu,
dan gas kosmis tersebut terus berputar dan pada akhirnya bersatu karena
pengaruh gravitasi, kemudian mengelompok membentuk bulatan-bulatan bola besar
disebut planet, termasuk di dalamnya Planet Bumi. Bumi pada awalnya merupakan
planet yang sangat panas, suhu permukaannya mencapai 4.000° C. Dalam jangka
waktu jutaan tahun, suhu bumi kemudian turun dan mengakibatkan terjadinya
pembekuan bagian permukaan bumi disebut kerak atau kulit bumi (litosfer),
sedangkan bagian dalam Planet Bumi sampai saat ini masih dalam keadaan panas
dan berpijar (Hartono, 2015).
C. LAPISAN
– LAPISAN PERMUKAAN BUMI
Menurut
Ilusiana (2015) Lapisan Bumi dibagi menjadi 3 lapisan utama, yaitu kerak bumi
(crush), selimut bumi (mantle), dan inti bumi (core). Secara
struktur, susunan ini mirip dengan telur, yaitu cangkangnya sebagai kerak,
putihnya sebagai selimut, dan kuningnya sebagai inti bumi. Berikut ini
penjelasan masing-masing lapisan bumi tersebut:
1.
Lapisan Kerak Bumi (crush)
Lapisan bumi yang paling luar adalah kerak bumi dan
menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Lapisan kerak atau kulit
bumi, yaitu lapisan yang tersusun dari batuan beku dan juga terdapat batuan
metamorf dan sedimen.. Ketebalan rata-rata lapisan kerak bumi adalah 32 km.
Lapisan yang paling tebal berada di bawah benua, yaitu mencapai 65 km.
Sedangkan lapisan paling tipis berada di bawah samudera yang ketebalannya hanya
8 km. Permukaannya dicirikan oleh adanya pegunungan, dataran yang sangat luas dan
datar, serta palung laut. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100
derajat Celsius.
Kerak bumi adalah lapisan yang selalu bergerak. Pada
zaman dahulu kala, seluruh daratan di bumi membentuk suatu massa daratan yang
sangat luas sehingga hewan-hewan dapat menjelajah dengan bebas. Namun massa
daratan yang sangat luas itu kemudian terpecah dan pecahan-pecahannya mengapung
membentuk lembaran-lembaran yang disebut lempeng. Menurut ilmu lempeng
tektonik, bumi terdiri dari 16 lempeng besar dan beberapa lempeng kecil yang
membentuk benua maupun samudera. Lempeng ini sangat aktif bergerak sedikitnya
10 cm/tahun.. Mereka membuat tanah bergetar dan gunung berapi meletus serta
membentuk barisan pegunungan raksasa sewaktu bertumbukan.
Gambar
Lempengan Bumi
2.
Lapisan Selimut Bumi
(mantle)
Lapisan bumi selanjutnya adalah
selimut bumi yang terletak tepat dibawah kerak bumi. Lapisan ini disebut juga
dengan selubung bumi dengan ketebalan mencapai 2.900 km. Bagian atas dari
lapisan ini merupakan lapisan batuan padat dan di bagian bawah merupakan
lapisan batuan yang likuid (cair-cair padat). Suhu di lapisan ini dapat
mencapai 3000 derajat Celsius. Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung bagian
dalam Bumi. Selimut Bumi ini terbagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a.
Litosfer: Litosfer
adalah lapisan paling luar dari selimut bumi dengan ketebalan mencapai 50-100
km. Lapisan ini tersusun dari bahan-bahan padat terutama batuan. Litosfer
memiliki 2 lapisan utama, yaitu lapisan
sima (silisium dan magnesium) serta lapisan sial (silisium dan aluminium).
b.
Astenosfer: Astenosfer
adalah lapisan yang berada di bawah lapisan litosfer. Lapisan ini memiliki
ketebalan antara 100 sampai 400 km. Disinilah diduga tempat formasi magma
terbentuk.
c.
Mesosfer: Mesosfer
adalah lapisan yang memiliki ketebalan 2.400-2.700 km dan berada di bawah
lapisan astenosfer. Lapisan ini sebagian besar terususun dari campuran besi dan
batuan basa.
3.
Lapisan Inti Bumi (core)
Lapisan bumi yang terakhir adalah
inti bumi (core) yang terletak dibawah selimut bumi atau tepat ditengah
bumi. Lapisan yang memiliki ketebalan 3.500 km ini menjadi lapisan yang paling
dalam dari bumi. Lapisan ini sangat padat dan menjadi pusat massa dari bumi. Di
lapisan ini pula gravitasi dan aktivitas magnetik bumi dibangkitkan. Kandungan
terbesar dalam inti bumi adalah besi dan nikel. Tekanan dalam inti bumi sangat
besar dan suhunya mencapai 6000 derajat Celsius. Lapisan ini terbagi lagi
menjadi 2 bagian utama, yaitu lapisan inti luar (outer core) dan lapisan
inti dalam (inner core). Inti luar memiliki ketebalan sekitar 2.000 km
dan memiliki suhu mencapai 3.800 derajat celsius. Lapisan ini sebagian besar
tersusun atas besi cair. Sedangkan, lapisan inti dalam adalah lapisan yang
menjadi pusat bumi. Bentuknya seperti bola dengan diameter 2.700 km dan
memiliki suhu 6000 derajat celsius. Bahan utama penyusun lapisan ini adalah
besi dan nikel.
D. STRUKTUR
BUMI
Kerak
bumi berasal dari batuan yang terdiri atas berbagai jenis mineral. Batuan dapat
dikelompokkan menjadi tiga tipe dasar, yaitu batuan gunung api, batuan endapan,
dan batuan metamorfik.
Menurut
Hartono (2015) struktur batuan yang membentuk bumi yaitu:
1.
Batuan gunungapi (secara harfiah berarti batuan yang dihasilkan dari
api).
Dahulu merupakan lelehan yang panas sekali, yang kemudian memadat di permukaan
bumi, seperti batuan basalt.
Batuan ini merupakan asal mula berbagai batuan kerak bumi. Batuan gunungapi disebut juga dengan batuan beku.
2) Batuan endapan berasal dari bermacam-macam butiran batu yang bergerak dan menyebar karena pengaruh angin, air, atau penyebab lain. Batuan ini terletak di atas lahan atau dasar laut, yang secara bertahap saling bertindihan dan melekat. Batuan endapan mem bentuk beberapa lapisan yang tebalnya bermacam-macam, mulai dari beberapa sentimeter sampai dengan beribu-ribu meter. Lapisan-lapisan ini membentuk sebagian besar lapisan kerak bumi. Di antara batuan ini yang terpenting adalah batu pasir, batu kapur, dan batu serpih.
Batuan ini merupakan asal mula berbagai batuan kerak bumi. Batuan gunungapi disebut juga dengan batuan beku.
2) Batuan endapan berasal dari bermacam-macam butiran batu yang bergerak dan menyebar karena pengaruh angin, air, atau penyebab lain. Batuan ini terletak di atas lahan atau dasar laut, yang secara bertahap saling bertindihan dan melekat. Batuan endapan mem bentuk beberapa lapisan yang tebalnya bermacam-macam, mulai dari beberapa sentimeter sampai dengan beribu-ribu meter. Lapisan-lapisan ini membentuk sebagian besar lapisan kerak bumi. Di antara batuan ini yang terpenting adalah batu pasir, batu kapur, dan batu serpih.
2.
Batuan metamorfik terbentuk dari hasil batuan gunungapi dan batuan
endapan
yang berubah dalam waktu yang berabad-abad. Berbagai faktor yang berperan dalam
proses metamorfisme atau pembentukan batuan berubah bentuk adalah tekanan,
panas, adanya air, dan berbagai perubahan kimia dan lamanya waktu berproses.
Partikel-partikel batuan asli berubah menjadi berbagai susunan baru. Dengan
cara ini, mineral baru dapat tercipta. Kadang-kadang batuan berubah bentuk
masih menunjukkan sifat aslinya, dan kadang-kadang dapat berbentuk batuan yang
baru sama sekali. Contoh batuan metamorfik, antara lain marmer, batu tulis, dan
gneiss granit. Marmer berasal dari batu kapur, batu tulis dari serpih,
sedangkan gneiss granit dari bermacam granit.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Juni. 2015. Lapisan Bumi, Sejarah Terbentuknya Bumi,
Struktur Bumi. http://walpaperhd99.blogspot.co.id/2015/10/lapisan-bumi-sejarah-terbentunya-bumi.html
(Diakses 28 Maret 2016)
Illusiana. 2015. 3 Lapisan Bumi dan Penjelasannya. http://www.ilmusiana.com
/2015/12/3-lapisan-bumi-dan-penjelasannya.html
(Diakses 28 Maret 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar