Materi Geofisika

Metode Seismik Refleksi

Tugas Pengantar Geofisika METODE SEISMIK REFLEKSI                            ...

Jumat, 01 April 2016

BUMI, Teori Terbentuknya dan Struktur Bumi

BUMI



   Disusun oleh :
Sabriani
60400113067



Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa
2016



DAFTAR ISI

SAMPUL
DAFTAR ISI
BAB II BUMI
II.1  Defenisi Bumi 1
II.2  Teori Terbentuknya Bumi 2-4
II.2  Struktur Penyusun Bumi 4-5
II.3 Bentuk dan Ukuran Bumi 5-6
DAFTAR PUSTAKA










BUMI




II.1 Defenisi Bumi
            Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita pikirkan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagi pusat sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.
            Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru. Bumi juga merupakan planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tingal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah dan sebagainya. Seperti dalam al-Qur’an dibawah ini dijelaskan mengenai bumi.
مَا أَشْهَدْتُهُمْ خَلْقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلا خَلْقَ أَنْفُسِهِمْ

Artinya :
Aku tidak menghadirkan mereka untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri (QS. al-Kahfi: 51).
Dalam Fatawa Syabakah Islamiyah dinyatakan,
فأما الأيام الستة التي خلق الله فيها السموات والأرض فهي غيب لم يشهده أحد من البشر، ولا من خلق الله جميعاً

Dalam rentang 6 hari yang Allah jadikan waktu penciptaan langit dan bumi, sifatnya ghaib. Tidak ada satupun manusia yang menyaksikannya, tidak pula makhluk Allah semuanya. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 190003).
II.2 Teori Terbentuknya Bumi
            Setelah memahami tentang bumi maka inilah penjelasan tentang proses pembentukkan bumi dengan beberapa teori :
a.    Teori Big bang
Description: F:\5 Teori Terbentuknya bumi - Don't Miss My Post_files\images-9.jpgBerdasarkan Teori Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukan tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi. 
b.    Teori kabut Kant-Laplace
Description: F:\5 Teori Terbentuknya bumi - Don't Miss My Post_files\images-8.jpgTeori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Pierre de Laplace yang mana teori ini lebih dengan nama teori kabut/nebula. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini yang membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.


c.    Teori Planetisimal
Description: F:\5 Teori Terbentuknya bumi - Don't Miss My Post_files\images-7.jpgTeori ini muncul seabad setelah mnculnya teori kabut, dimana teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut planetesimal.
d.    Teori Pasang Surut Gas
Description: F:\5 Teori Terbentuknya bumi - Don't Miss My Post_files\TerbentuknyaBumi-1.jpgTeori ini dikemukakan oleh Jeans dan Jeffreys, teori ini menyatakan bahwa bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari tadi dan merentang kearah bintang besar itu.
e.    Teori Bintang Kembar
Description: F:\5 Teori Terbentuknya bumi - Don't Miss My Post_files\TerbentuknyaBumi.jpgMenurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya
II.3 Struktur Penyusun Bumi







Gambar II.1 Struktur penyusun bumi
            Berdasarkan penafsiran yang dilakukan oleh ahli seismologi tentang struktur penyusun bumi, terdapat tiga lapisan yang menjadi struktur penyusun bumi yang paling utama yaitu :
a.    Kerak Bumi
Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari Bumi dimana kerak bumi ini memiliki ketebalan  80 KM. Lapisan ini terbagi atas dua bagian yaitu kerak samudera dan kerak benua, di mana kerak samudera memiliki ketebalan 5-10 KM konstituen utama dari kerak samudra adalah batuan basaltik dan rock sedangkan pada kerak benua memiliki ketebalan 20-70 KM konstituen utama dari kerak benua adalah granit, yang tidak sepadat batu basalt. Pada kerak bumi terdiri dari unsur-unsur kimia yaitu Oksigen (O) 46,6 %, silikon (Si) 27,7 %, Alumunium (Al) 8,1 %, Besi (Fe) 5 %, Kalsium (Ca)3,6 %, Natrium (Na) 2,8 %, Kalium (K) 2,6 %, Magnesium (Mg) 2,1 %.
b.    Selubung Bumi
Selubung adalah lapisan di dalam bumi, mulai dari bidang diskontinu Moho hingga kedalaman 2900 km. Hingga saat ini belum belum ada batuan yang secara pasti dianggap mewakili batuan dari selubung. Meskipun demikian, diduga batuan di sini tediri atas batuan ultramefik yang banyak mengandung olivine dan sedikit piroksen. Batuan ini dijumpai berupa zenolit yang terperangkap dalam aliran magma yang keluar ke permukaan bumi. Namun, harus diketahui bahwa selama perjalanan keluar ke permukaan bumi, batuan tersebut telah mengalami berbagai perubahan. Selubung bumi dibagi menjadi tiga bagian yaitu litosfer, astenosfer dan mesosfer.
1.    Litosfer, merupakan lapisan terluar dari kerak bumi dan tersusun atas materi-materi padat terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 100 km. Bersama-sama dengan kerak bumi, kedua lapisan ini disebut lempeng litosfer. Litosfer tersusun atas dua lapisan utama , yaitu laipsan sial dan lapisan sima.
·           Lapisan Sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan alumunium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan Al2O3. Batuan yang terdapat dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit, andesit dan metamorf.
·           Lapisan Sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan magnesium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SIO2 dan MgO. Berat jenis lapisan sima lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis lapisan sial. Hal itu karena lapisan sima mengandung besi dan magnesium.
2.    Astenosfer, merupakan lapisan yang terletak dibawah lapisan litosfer. Lapisan ini tebalnya 100-400km ini diduga sebagai tempat formasi magma (magma induk). Astenosfer ini terdiri dari materi dalam keadaan cair atau semi-cair. Astenosfer suhu normalnya adalah antara 1.400 sampai 3.000 derajat Celcius.
3.    Mesosfer,  merupakan lapisan yang terletak dibawah lapisan astenosfer.Lapisan ini tebalnya 2.400-2.700km dan tersusun dari campuran batuan basa dan besi.
c.    Inti Bumi
Kedalaman pada lapisan ini dimulai dari kedalaman 2900 km hingga kepusat bumi pada kedalaman 6371 km. karena kedalamanya yang besar ini, kajian terinci mengenai pusat bumi juga masih jauh dari jangkauan manusia. Isi dari inti bumi 16% mencakup isi bumi. Komposisi kimia inti bumi dianggap terdiri atas besi dan nikel. Anggapan ini berdasarkan pengetahuan manusia tentang meteorit, yaitu batuan dari angkasa yang jatuh ke bumi, yaitu terdiri atas batuan dengan kandungan besi dan nikel sebesar 6 %. Selain itu besi dan nikel, sesuai dengan perhitungan densitasnya, inti bumi diduga mengandung sulfat atau karbon atau magnesium oksida sehingga densitasnya lebih rendah. Ada ahli yang berpendapat bahwa setelah bumi terbentuk, silikat berubah menjadi silicon. Jadi, inti bumi terdiri atas 20 % silicon dan sisanya besi dan nikel. Semua perkiraan ini didasari perhitungan densitas yang sesuai.
Description: D:\KULIAH\SEMESTER 5\GEOLISTRIK\bumi2uu.jpgII.4 Bentuk dan Ukuran Bumi







gambar II.2 Bentuk Bumi
Bumi tidak tepat berbentuk bola, karena ia berotasi mengelilingi sumbunya. Bumi berbentuk dempak dengan jari-jari kutub 21,5 km lebih pendek dari jari-jari ekuator 12.757 km, sedangkan diameter melaui kutub sekitar 12.714 km. Eratosthenes (276-194 SM) menetukan bahwa pada siang hari terpanjang pada solstis musim panas, matahari berada tepat di atas kepala pada tengah hari (jam 12.00) di kota kuno syne (sekarang disebut Aswan), Mesir. Pada hari yang sama pada tengah hari (jam 12.00) sebuah tiang pada Alexandria memberikan bayangan pada tanah yang panjangnya membuat sudut zenith matahari (sudut antara matahari dan vertical) sebesar 1/50 lingkaran (70).
DAFTAR PUSTAKA
diakses pada tanggal 24-Maret-2016 pukul 18.32 WITA
diakses pada tanggal 24-Maret-2016 pukul 18.37 WITA
diakses pada tanggal 27-Maret-2016 pukul 15.02 WITA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar