Sabtu, 16 April 2016
METODE GEOFISIKA (geolistrik, seismik, GPR, gravity, magnetik)
NURSIAH LIRA
Pengantar Geofisika
Jurusan Fisika
UIN Alauddin Makassar
A. METODE-METODE
GEOFISIK
Geofisika merupakan
ilmu bumi yang mempelajari tentang bumi, permukaan bumi, termasuk juga
meteorologi, ektrisitas atmosferis, dan fisika ionosfer.
Bumi merupakan tempat
tinggal manusia yang secara alami menyediakan sumber daya alam yang berlimpah.
Kekayaan sumber daya alam di Indonesia sangat berlimpah sehingga para generasi
penerus harus berupaya memanfaatkan
sumber daya tersebut untuk kesejahteraan bangsa, hanya saja yang menjadi
kendala untuk memanfaatkan sumber daya alam yaitu keterbatasan mengelolah
sumber daya alam tersebut. Sehingga diperlukan mempelajari cara atau metode
untuk memperoleh informasi tentang yang ada didalam perut bumi. Salah satu cara
atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah dengan menggunakan
survei geofisika. Survei atau metode geofisika yang selama ini dilakukan antara
lain:
·
Metode Geolistrik
·
Metode Seismik
·
Metode GPR
·
Metode Gravity
·
Metode Magnetik
B. AYAT TENTANG METODE GEOFISIKA
هُوَالَّذِيخَلَقَلَكُمْمَافِيالْأَرْضِجَمِيعًاثُمَّاسْتَوَىإِلَىالسَّمَاءِفَسَوَّاهُنَّسَبْعَسَمَاوَاتٍوَهُوَبِكُلِّشَيْءٍعَلِيمٌ
“Dia-lah Allah, yang
menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan)
langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala
sesuatu.”(Q.S. Al-Baqarah [2] :29 )
C. METODE
GEOLISTRIK
Metode
geolistrik adalah metode yang menggunakan medan potensial listrik bawah
permukaan sebagai objek pengamatan
utamanya, dimana kontras resistivity yang ada pada batuan akan mengubah
potensial listrik bawah permukaan tersebut sehingga kita bisa dapatkan bentuk
anomali dari daerah yang diamati.
Dalam metode geolistrik
terdapat beberapa spesifikasi yaitu:
a. Self
Potensial (SP), metode ini memanfaatkan potensial listrik yang terdapat di
alam.
b. Induced
Potensial (IP), metode ini memanfaatkan potensial listrik yang kita induksikan
sendiri kedalam tanah.
Dalam pelaksanaan
survey dikenal beberapa metode pengambilan data sesuai dengan peralatan
elektroda yang dilakukan. Adapun aturan/metode tersebut antara lain;
1. Metode
Wenner
2. Metode
Gradien
3. Metode
Schlumberger
4. Metode
Dipole-dipole
5. Metode
Pole-pole
Setiap metode mempunyai
kelebihan dan kekurangan, kelebihan dan kekurangan metode geolistrik adalah
sebgai berikut:
Kelebihan: harga
peralatan murah, biaya survey relatif murah, peralatan kecil dan ringan, waktu
yang dibutuhkan pada saat survey relatif cepat.
Kekurangan: tidak
efektif untuk pemakaian di kawasan karst, tidak dapat mengetahui berapa jumlah
volume pasti air, tidak bisa membedakan air yang mengalir dan yang statis,
hanya dapat menjangkau wilayah kedalaman 1000-1500 kaki dibawah permukaan bumi.
D. METODE
SEISMIK
Metode
seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi yang dikelompokkan dalam
metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan ‘sumber’
seismik (palu, ledakan, dll). Setelah usikan diberikan, akan terjadi gerakan
gelombang didalam medium tanah ataupun batuan yang memenuhi hukum elastisitas
ke segala arah dan akan mengalami pemantulan ataupu pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak tertentu gerakan partikel
tersebut direkam sebagai fungsi waktu. Hasi rekaman inilah yang dapat diperkirakan
adanya bentuk lapisan/struktur didalam tanah.
Didalam eksplorasi
seismik dikenal 2 macam metode, yaitu:
a. Metode
seismik bias (refraksi), yaitu metode yang dihitung berdasarkan waktu jalar
gelombang pada tanah/batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak
tertentu.
b. Metode
seismik pantul (refleksi), yaitu dikonsentrasikan pada energi yang diterima
setelah getaran awal diterapkan, simyal yang dicari adalah gelombang-gelombang
yang terpantulkan dari semua bagian dalam antar lapisan bawah permukaan.
Kelebihan:
dapat mendeteksi variasi lateral maupun kedalaman pada parameter fisis yang
relevan yaitu kecepatan seismik< dapat menampilkan kenampkan struktur
dibawah tanah, dapat digunakan untuk membatasi kenampakan stratigrafi dan
kenampakan pengendapan, dapat mendeteksi langsung keberadaan hidrokarbon.
Kekurangan:
banyaknya data yang dikumpulkan dalam sebuah survey akan akan sangat besar jika
diinginkan data yang baik, perolehan data sangat mahal baik dari akuisisi
maupun logistik, reduksi dan prosesing membutuhkan banyak waktu, peralatan yang
dibutuhkan lebih mahal, tidak dapat mendeteksi langsung pembuangan limbah.
E. METODE
GPR (Ground Penetrating Radar)
Metode
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari tentang situasi
bawahpermukaan berdasarkan sifat elektromagnetik dengan menggunakan gelombang
radio dengan frekuensi antara 1-1000 MHz. Georadar ini menggunakan gelombang
elektromagnet dan memanfaatkan sifat radiasinya untuk memperlihatkan refleksi
seperti pada metode seismik refleksi.
Tujuan
pengukuran dengan menggunakan metode GPR ini untuk mendeteksi benda-benda kecil
yang berada didekat permukaan bumi (0,1-3 meter) dengan resolusi yang tinggi
yang artinya konstanta dielektriknya menjadi rendah.
Ada tiga jenis
pengukuran yaitu:
a.
Pengukuran Refleksi, biasa disebut
Continuous Reflection Profiling (CRP)
b.
Pengukuran Velocity Sounding, biasa
disebut Common MidPoint (CMP) untuk menentukan kecepatan versus kedalaman
c.
Pengukuran Transiluminasi, biasa disebut
GPR Tomografi.
Kelebihan:
biaya operasional lebih murah, resolusi sangat tinggi karena menggunakan
frekuensi tinggi, pengoperasian mudah, aman digunakan karena merupakan metode
non destructive.
Kekurangan:
tidak mampu mendeteksi sedalam gelombang bunyi, kemampuan radar hanya puluhan
meter (kurang lebih 100 meter), antena GPR umum hanya untuk durasi pulsa
tertentu.
F. METODE
GRAVITY
Metode
gravity adalah metode eksplorasi dalam geofisika yang memanfaatkan sifat daya
tarik benda yang didapat dari densitasnya. Jadi tujuan metode gravity ini yaitu
untuk mencari anomali gravity pada subsurface.
Alat yang digunakan pada saat pengambilan data yaitu
menggunakan alat Gravimeter. Contoh kasusnya yaitu LaCoste & Romberg Model
G-525, pada alat ini terdapat 3 komponen besar (gravimeter, dudukan cembung dan
power supply.
G. METODE
MAGNETIK
Metode
magnetik merupakan metode eksplorasi geofisika yang mengukur medan magnet bumi
disetiap titi yag ada pada permukaan bumi. Penggunaan metode magnetik ini
berdasarkan pada adanya anomali medan magnetik bumi yang diakibatkan oleh
adanya perbedaan sifat kemagnetan dari berbagai macam bebatuan. Dalam kegiatan
eksplorasi, survei metode magnetik dapat dilakukan di darat, maupun diudara.
DAFTAR PUSTAKA
METODE GRAVITY
NUR JANNA
Pengantar Geofisika
Jurusan Fisika
UIN Alauddin Makassar
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ayat
Mengenai Metode Gravitasi. Dalam surat
AR-Rum ayat 41 yaitu (kerusakan di bumi);
Artinya: Telah Nampak kerusakaan
di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia. Allah
menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (Akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar) (41).
B.
Pengertian
Metode Gravity
Metode gaya berat (gravitasi) adalah salah satu
metode geofisika yang didasarkan pada pengukuran medan gravitasi. Pengukuran
ini dapat dilakukan di permukaan bumi, di kapal maupun di udara. Dalam metode
ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa
batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah
perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya. Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak
(oil trap). Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi
mineral dan lainnya.
Untuk mengukur kekuatan gravitasi dari
suatu tempat ke tempat yang lain telah diciptakan suatu instrumen gravitasi
yang dinamakan Gravitimeter. Gravitimeter modern adalah benda yang sangat
sensitif, yang dapat mendeteksi variasi gravitasi.
Prinsip pada metode ini mempunyai
kemampuan dalam membedakan rapat massa suatu material terhadap lingkungan
sekitarnya. Dengan demikian struktur bawah permukaan dapat diketahui.
Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting untuk perencanaan
langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya. Untuk
menggunakan metode ini dibutuhkan minimal dua alat gravitasi, alat gravitasi
yang pertama berada di base sebagai alat yang digunakan untuk mengukur pasang
surut gravitasi, alat yang kedua dibawa pergi ke setiap titik pada stasiun
mencatat perubahan gravitasi yang ada. Biasanya dalam pengerjaan pengukuran
gravitasi ini, dilakukan secara looping.
Dalam Metode gravitasi, jika suatu batuan berbeda tipe
dengan batuan lainnya, makan akan berbeda pula densitasnya, dan jika suatu
batuan yang mempunyai densitas lebih tinggi akan mempunyai daya gravitasi yang
lebih besar.
Tujuan utama dari studi mendetail data gravitasi adalah untuk
memberikan suatu pemahaman yang lebih baik mengenai lapisan bawah geologi.
Metode gravitasi ini secara relatif lebih murah, tidak mencemari dan tidak
merusak (uji tidak
merusak) dan termasuk dalam metode jarak jauh yang sudah pula digunakan untuk mengamati
permukaan bulan. metode ini tergolong pasif, dalam arti
tidak perlu ada energi yang dimasukkan ke dalam tanah untuk mendapatkan data
sebagaimana umumnya pengukuran.
C.
Koreksi Metode Gravity
Pada
dasarnya gravitasi adalah gaya tarik menarik antara dua benda yang memiliki
rapat massa yang berbeda, hal ini dapat diekspresikan oleh rumus hukum Newton
sederhana sebagai berikut:
Dengan
menggunakan rumus dasar inilah maka survey geofisika metode gravitasi dapat
dilakukan, namun seperti halnya metode geofisika lainnya, tentu saja metode ini
memiliki koreksi. Koreksi dalam metode gaya berat adalah sebagai berikut :
a.
Koreksi baca alat/skala
Koreksi baca alat adalah koreksi yang dilakukan
apabila terjadi kesalahan dalam pembacaaan alat gravitasi yang digunakan. Rumus
umum dalam pembacaan alat dapat ditulis sebagai berikut :
Read (mGal) =
((Read (scale)-Interval) x Counter Reading) + Value in mGal
b.
Koreksi pasang surut (tidal)
Koreksi
ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh gravitasi benda-benda di luar bumi
seperti bulan dan matahari, yang berubah terhadap lintang dan waktu. Untuk
mendapatkan nilai pasang surut ini maka, dilihatlah perbedaan nilai gravitasi
stasiun dari waktu ke waktu terhadap base. Gravitasi terkoreksi tidal dapat
ditulis sebagai berikut :
dimana:
c. Koreksi
apungan (drift)
Koreksi apungan akibat adanya
perbedaan pembacaan gravity dari stasiun yang sama pada waktu yang
berbeda, yang disebabkan karena adanya guncangan pegas alat gravimeter selama
proses transportasi dari suatu stasiun ke stasiun lainnya.
d. Koreksi lintang
Koreksi ini dilakukan karena bentuk
bumi yang tidak sepenuhnya bulat sempurna, tetapi pepat pada daerah ekuator dan
juga karena rotasi bumi. Hal tersebut membuat ada perbedaan nilai gravitasi
karena pengaruh lintang yang ada di bumi. Secara umum gravitasi terkoreksi
lintang dapat ditulis sebagai berikut :
Dimana:
e. Koreksi udara bebas (Free
Air Correction)
Koreksi ini dilakukan untuk
mengkompensasi ketinggian antara titik pengamatan dan datum (mean sea level).
Koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut :
dimana
:
f. Koreksi Bouguer
Koreksi bouger dilakukan untuk
mengkompensasi pengaruh massa batuan terdapat antara stasiun pengukuran dan
(mean sea level) yang diabaikan pada koreksi udara bebas. Koreksi ini dapat
ditulis sebagai berikut :
g. Koreksi
medan (Terrain Correction)
Koreksi medan mengakomodir
ketidakteraturan pada topografi sekitar titik pengukuran. Pada saat pengukuran,
elevasi topografi di sekitar titik pengukuran, biasanya dalam radius dalam dan
luar, diukur elevasinya. Sehingga koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut :
D.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Gravity
Metode
gravitasi mempunyai beberapa kegunaan yang diantaranya adalah:
1.
Metode gravitasi cocok digunakan dalam pemetaan Salt Dome, karena
secara keseluruhan,garam mepunyai densitas yang lebih rendah dibandingkan
dengan formasi yang berada disekitarnya.
2. Metode gravitasi jufga dapat digunakan dalam
mempelajari air tanah, dan untuk mendeteksimineral-mineral berat, seperti Chromites
,dll.
3. Metode gravitasi yang menggunakan gravitimeter
yang sangat sensitif dapat digunakan untuk mendeteksi terowongan bawah
tanah, dan lokasi dari pemakaman-pemakanman di Pyramid.
Kelebihan :
a.
Relatif lebih murah
b. Bersifat nondekstruktif
c.
Instrumen yang ideal
(gravimeter kecil dan portable)
Kekurangan
a.
Metode dengan tingkat anomali
yang tinggi
b. Perlu adanya survei geologi yang mendalam
dibanding metode lainnya.
Langganan:
Postingan (Atom)