MAKALAH GEOFISIKA
“METODE SEISMIK “
Disusun
Oleh :
Nama : Nur Janna
Nim :
60400113025
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA GOWA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Eksperimen seismik aktif pertama kali dilakukan pada tahun 1845 oleh
Robert Mallet,yang oleh kebanyakan orang dikenal sebagai bapak seismologi
instrumentasi. Mallet mengukur waktu transmisi gelombang seismik, yang
dikenal sebagai gelombang permukaan, yang dibangkitkan oleh sebuah ledakan.
Metode seismik merupakan salah satu
bagian dari seismologi eksplorasi yang dikelompokkan dalam metode geofisika
aktif. Ketepatan dan resolusi tinggi dalam memodelkan struktur litologi bawah
permukaan menjadikan metode ini unggul dibandingkan dengan metode lainnya.
Dukungan teknologi yang canggih serta pesatnya penelitian dalam metode ini
menjadi faktor kunci kesuksesan metode ini.
Metoda seismik adalah salah satu metoda eksplorasi yang didasarkan pada
pengukuran respon gelombang seismik (suara) yang dimasukkan ke dalam tanah dan
kemudian direleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau
batas-batas batuan. Metode seismik merupakan metode geofisika aktif, salah
satu bagian dari seismologi eksplorasi yang dimana pengukuran dilakukan dengan
menggunakan sumber seismik (palu,ledakan, dll).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1.
Apa definisi metode
seismik ?
2.
Apa saja pembagian metode seismik ?
3.
Bagaimana pengelolahan data metode seismik ?
4.
Apa Kelebihan dan kelemahan metode seismik ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu ;
1. Mengetahui definisi metode seismik.
2. Mengetahui pembagian metode seismik.
3. Mengetahui pengelolahan data metode seismik.
4.Mengetahui kelebihan dan kelemahan metode
seismik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Metode Seismik
Metoda seismik adalah salah satu metoda eksplorasi yang didasarkan pada pengukuran respon gelombang seismik (suara) yang dimasukkan ke dalam tanah dan kemudian
direleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau
batas-batas batuan. Sumber seismik umumnya adalah palu godam (sledgehammer) yang dihantamkan pada pelat besi di atas tanah, benda bermassa besar yang dijatuhkan atau ledakan dinamit. Respons yang tertangkap dari tanah diukur
dengan sensor yang disebut geofon, yang mengukur pergerakan bumi.
Metode seismik merupakan salah satu bagian
dari seismologi eksplorasi dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan
‘sumber’ seismik berupa ledakan yang menyebabkan adanya gerakan gelombang di
dalam medium (tanah/batuan). Gelombang akan mengalami pemantulan ataupun
pembiasan ke segala arah akibat munculnya perbedaan kecepatan yang nantinya
pada jarak tertentu, gerakan partikel tersebut direkam sebagai fungsi waktu.
Berdasarkan data rekaman inilah dapat ‘diperkirakan’ bentuk lapisan/struktur di
dalam tanah.
Dasar teknik seismik dapat digambarkan
sebagai berikut. Suatu sumber gelombang dibangkitkan di permukaan bumi. Karena
material bumi bersifat elastik maka gelombang seismik yang terjadi akan
dijalarkan ke dalam bumi dalam berbagai arah. Pada bidang batas antar lapisan,
gelombang ini sebagian dipantulkan dan sebagian lain dibiaskan untuk diteruskan
ke permukaan bumi. Dipermukaan bumi gelombang tersebut diterima oleh
serangkaian detektor (geophone) yang
umumnya disusun membentuk garis lurus dengan sumber ledakan (profil line),
kemudian dicatat/direkam oleh suatu alat seismogram. Dengan mengetahui waktu
tempuh gelombang dan jarak antar geophone dan sumber ledakan, struktur lapisan
geologi di bawah permukaan bumi dapat diperkirakan berdasarkan besar
kecepatannya.
B.
Bagian
–Bagian metode Seismik
1.
Metode Seismik Refraksi
Metode seismik refraksi merupakan salah satu metode geofisika untuk
mengetahui penampang struktur bawah permukaan, merupakan salah satu metode
untuk memberikan tambahan informasi yang diharapkan dapat menunjang penelitian
lainnya. Metode ini mencoba menentukan kecepatan gelombang seismik yang
menjalar di bawah permukaan. Metode seismik refraksi didasarkan pada sifat
penjalaran gelombang yang mengalami refraksi dengan sudut kritis tertentu yaitu
bila dalam perambatannya, gelombang tersebut melalui bidang batas yang
memisahkan suatu lapisan dengan lapisan yang di bawahnya yang mempunyai
kecepatan gelombang lebih besar. Parameter yang diamati adalah karakteristik
waktu tiba gelombang pada masing-masing geophone.
Gambar 2.1 : Ilustrasi Seismik
Refraksi
Seismik refraksi dihitung berdasarkan
waktu yang dibutuhkan oleh gelombang untuk menjalar pada batuan dari posisi
sumber seismik (seismic source) menuju penerima (receiver) pada
berbagai jarak tertentu. Metoda seismik refraksi mengukur gelombang datang yang dipantulkan sepanjang formasi geologi di bawah permukaan tanah. Peristiwa refraksi umumnya terjadi pada muka air tanah dan bagian paling atas formasi bantalan batuan cadas. Grafik waktu datang gelombang pertama seismik pada masing-masing geofon
memberikan informasi mengenai kedalaman dan lokasi dari horizon-horizon geologi
ini. Informasi ini kemudian digambarkan dalam suatu penampang silang untuk menunjukkan kedalaman dari muka air tanah dan lapisan pertama dari bantalan batuan cadas.
2. Seismik refleksi
Metoda seismik refleksi mengukur waktu yang diperlukan suatu impuls suara untuk melaju dari sumber suara, terpantul oleh batas-batas formasi geologi, dan kembali ke permukaan tanah pada suatu geophone. Refleksi dari suatu horison geologi mirip dengan gema pada suatu muka tebing atau jurang.Metoda seismik refleksi banyak dimanfaatkan untuk keperluan Explorasi perminyakan, penetuan sumber gempa ataupun mendeteksi struktur lapisan tanah. Seismik refleksi hanya mengamati gelombang pantul yang datang dari batas-batas formasi geologi. Gelombangpantul ini dapat dibagi atas beberapa jenis gelombang yakni: Gelombang-P, Gelombang-S, Gelombang Stoneley, dan Gelombang Love.
Metode seismik refleksi mengukur waktu yang diperlukan suatu impuls suara untuk melaju dari sumber suara, terpantul oleh batas-batas formasi geologi, dan kembali ke permukaan tanah pada suatu geophone. Refleksi dari suatu horison geologi mirip dengan gema pada suatu muka tebing atau jurang.Metode seismik refleksi banyak dimanfaatkan untuk keperluan Explorasi perminyakan, penentuan sumber gempa ataupun mendeteksi struktur lapisan tanah.
Gambar 2. 2 : Ilustrasi Seismik
Refleksi
C.
Pengelolahan
Data Metode Seismik
Akuisisi data seismik adalah tahapan
pengukuran guna mendapatkan data seismik berkualitas baik di lapangan. Data
seismik yang diperoleh dari tahapan ini akan menentukan kualitas hasil tahapan
berikutnya. Sehingga, dengan data yang baik akan membawa hasil pengolahan yang
baik pula, dan pada akhirnya, dapat dilakukan interpretasi yang akurat, yang
menggambarkan kondisi bawah permukaan sebagaimana mestinya.
Untuk memperoleh data berkualitas baik
perlu diperhatikan pemilihan desain survey dan beberapa faktor terkait. Dalam
eksplorasi minyak dan gas bumi pada khususnya, ada beberapa faktor yang menjadi
pertimbangan yang akan mempengaruhi kegiatan survey, termasuk juga kualitas
data, yaitu :
·Kedalaman jebakan hidrokarbon yang
menjadi target
·Resolusi vertikal
·Kualitas refleksi pada batuan
·Sumber gangguan/noise yang
dominan
·Ciri-ciri jebakan hidrokarbon
·Kemiringan target paling curam
·Kemungkinan adanya proses lain yang
perlu dilakukan
Medan pengukuran seismik mencakup
pengukuran di darat, di laut, dan di lingkungan transisi. Selain itu, survey
seismik juga dapat dilakukan secara 2 dimensi maupun 3 dimensi. Masing-masing
kondisi tersebut akan memerlukan desain survey dan teknologi yang berbeda-beda
sesuai dengan kebutuhan dan tujuannya.
Gambar 2.3 : Survey seismik refleksi darat.
Gambar 2.4 : Survey seismik refleksi laut.
Pengolahan data seismik, pada dasarnya dimaksudkan untuk mengubah data
seismik lapangan yang terekam menjadi suatu penampang seismik yang kemudian
dapat dilakukan interpretasi darinya. Sedangkan tujuan pengolahan data seismik
adalah untuk menghasilkan penampang seismik dengan kualitas signal to noise
ratio (S/N) yang baik tanpa mengubah bentuk kenampakan-kenampakan
refleksi/pelapisan batuan bawah permukaan, sehingga dapat dilakukan
interpretasi keadaan dan bentuk dari struktur pelapisan bawah permukaan bumi
seperti kenyataannya. Atau dapat dikatakan bahwa pengolahan data seismik
didefinisikan sebagai suatu tahapan untuk meredam noise dan memperkuat sinyal.
Gambar
2.5 : Proses pengolahan data, dan data seismik mentah (raw data).
(sumber:various)
3. Interpretasi Data Seismik
Dari pengolahan data seismik, hasilnya
yang berupa penampang seismik kemudian diinterpretasikan/ditafsirkan. Tujuan
interpretasi seismik adalah menggali dan mengolah berbagai informasi-informasi
geologi bawah permukaan dari penampang seismik. Pada eksplorasi minyak dan gas
bumi, interpretasi ditujukan untuk mengetahui lokasi reservoar hidrokarbon di
bawah permukaan.
Pada umumnya, penampang seismik
ditampilkan sebagai penampang waktu (time section), namun dapat juga
ditampilkan sebagai penampang kedalaman (depth section) setelah melalui
beberapa tahapan perhitungan tertentu.
Gambar
2. 6: Interpretasi seismik. (sumber:various)
D.
Kelebihan
dan Kelemahan Metode Seismik
Metode Seismik
|
|
Keunggulan
|
Kelemahan
|
Dapat mendeteksi variasi baik lateral maupun kedalaman dalam parameter
fisis yang relevan, yaitu kecepatan seismik.
|
Banyaknya data yang dikumpulkan dalam sebuah survei akan sangat
besar jika diinginkan data yang baik
|
Dapat menghasilkan citra kenampakan struktur di bawah permukaan
|
Perolehan data sangat mahal baik akuisisi dan logistik
dibandingkan dengan metode geofisika lainnya.
|
Dapat dipergunakan untuk membatasi kenampakan
stratigrafi dan beberapa kenampakan pengendapan.
|
Reduksi dan prosesing membutuhkan banyak
waktu, membutuhkan komputer mahal dan ahli-ahli yang banyak.
|
Respon pada penjalaran gelombang seismik bergantung dari
densitas batuan dan konstanta elastisitas lainnya. Sehingga, setiap perubahan
konstanta tersebut (porositas, permeabilitas, kompaksi, dll) pada prinsipnya
dapat diketahui dari metode seismik.
|
Peralatan yang diperlukan dalam akuisisi umumnya lebih mahal
dari metode geofisika lainnya.
|
Memungkinkan untuk deteksi langsung terhadap keberadaan
hidrokarbon
|
Deteksi langsung terhadap kontaminan, misalnya pembuangan
limbah, tidak dapat dilakukan.
|
Perbandingan
Metode Seismik Refleksi Dan Metode Seismik Refraksi
Metode Seismik Refraksi
(Bias)
|
Metode Seismik Refleksi
(Pantul)
|
Keunggulan
|
Kelemahan
|
Pengamatanrefraksi
membutuhkan lokasi sumber dan penerima yang kecil, sehingga relatif murah
dalam pengambilan datanya
|
Karena lokasi sumber dan
penerima yang cukup lebar untuk memberikan citra bawah permukaan yang lebih
baik, maka biaya akuisisi menjadi lebih mahal.
|
Prosesing refraksi
relatif simpel dilakukan kecuali proses filtering untuk memperkuat sinyal
first berak yang dibaca.
|
Prosesing seismik
refleksi memerluakn komputer yang lebih mahal, dan sistem data base yang jauh
lebih handal.
|
Karena pengambilan data
dan lokasi yang cukup kecil, maka pengembangan model untuk interpretasi tidak
terlalu sulit dilakukan seperti metode geofisika lainnya.
|
Karena banyaknya data
yang direkam, pengetahuan terhadap database harus kuat, diperlukan juga
beberapa asumsi tentang model yang kompleks dan interpretasi membutuhkan
personal yang cukup ahli.
|
Kelemahan
|
Keunggulan
|
Dalam pengukuran yang
regional , Seismik refraksi membutuhkan offset yang lebih lebar.
|
Pengukuran seismik pantul
menggunakan offset yang lebih kecil.
|
Seismik
bias hanya bekerja jika kecepatan gelombang meningkat sebagai fungsi kedalaman.
|
Seismik pantul dapat
bekerja bagaimanapun perubahan kecepatan sebagai fungsi kedalaman
|
Seismik bias biasanya
diinterpretasikan dalam bentuk lapisan-lapisan. Masing-masing lapisan
memiliki dip dan topografi.
|
Seismik pantul lebih
mampu melihat struktur yang lebih kompleks
|
Seismik bias hanya
menggunakan waktu tiba sebagai fungsi jarak (offset)
|
Seismik pantul merekan
dan menggunakan semua medan gelombang yang terekam
|
Model yang dibuat
didesain untuk menghasilkan waktu jalar teramati.
|
Bawah permukaan dapat
tergambar secara langsung dari data terukur
|
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan dalam makalah ini yaitu ;
1. Metode seismik adalah salah
satu metoda eksplorasi yang didasarkan pada pengukuran respon gelombang seismik (suara) yang dimasukkan ke dalam tanah dan kemudian
direleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau
batas-batas batuan.
2.
Metode seismik terbagi
menjadi dua yaitu Metode Seismik Refraksi (bias) dan metode reflaksi (pantul).
3. Pengelolahan
data metode seismik yaitu seperti Akuisisi Data
Seismik, Pengelolahan data mentah,
interpretasi data.
4. Penerapan metode seismik yaitu salah satunya seperti eksplorisasi migas yaitu
eksplorasi panas bumi.
5. Salah
satu kelemahan dari metode sismik yaitu perolehan data yang sangat mahal dan
keungulan dari metode sismik yaitu metode seismik yaitu data menampakan
permukaan di bawah permukaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://dewiaysiah.blogspot.co.id/2015/02/metode-seismik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar